maanfaatkan!!!! tanda pencarian di pojok atas atau label di bawah ini

23 KOPI

Dingin DATANG& naik dari kaki, ke lutut, paha, perut, dada, leher, bertautan di leher, mulut, menyumbat hidung, membuat mata berkunang2 dan berhenti di otak. Dia terjebak dalam labirin, terus aja berputar2. tangkai layu cangkir di matamu memaksa segelas sauvenir pekat keluar....." cepat di minum ntar dingin ".

Aku tahu hitamnya menggigil." Aku ingin berenang di cairan ini masuk kedalam tubuhmu dan meyusup diantara karang hatimu". Sebelum semua hangat sirna dalam ketakutan, hamparan (surga) rumput di depan terhempas badai keraguan. Selimut hijau yang selalu di dendangkan gembala (sapi) berabad abad lelah bercerita kisah yang sama...matahari kian meninggi sementara dingin tak juga hilang, bahkan bulan yang membantu hanya menciptakan suasana aneh" menunggu musim ini lewat".

Kedua gigiku semakin keras beradu, gemeletuk, teruncang senyum manismu yang terasa beku... kangen, rindu, berteriak dan terjebak dalam bongkahan salju hitam. "inikah perjamuan menjelang akhir gelap isak.. judas mengakui penghianatannya kepada gelap". Tak perlu repot ucap isa dalam2 (tuhan tahu kamu pemalu, iklaskan saja jiwaku terbang tinggi dalam sepi cinta kasih dan selamat bangun dari tidur, minum saja kopimu.

Kuldi baru apa ya? khotbahmu akan gembala, telah mengajari muhammad menjadi peracik kopi handal, ketika gelap turun maka siap-siaplah satu butir terang didadamu jangan sampai mati. Memang tidak semua kopi hitam tapi terlalu banyak bumbu tak menggurangi rasa terhadap pekat. itulah hidup bisiknya kepada keempat sahabatnya," sampaikan itu kepada siapapun termasuk juga ( cacing) yang bersembunyi dalam lumpur kegelapan".

Dingin semakin menjadi , turun lewat darah dan mengkristal dalam sumsum tulang belakang, merengsek maju, menggempur pintu benteng diagfrahma dan mulai menyelimuti hati...saat itu kopi terminum setengah dan senyummu semakin luas.......sepi.....dingin dan gelap. "ayo tolong di habiskan ntar dingin gak enak lho"

Aku tiba tiba teringat jubah keserhanaan , walaupun tipis budha selalu iklas memakainya, sudah terima saja dingin ini apa adanya, karena ( hidup adalah menerima ) . Dalam gelap itu ada bahagia dan hitam itu berwarna. Kopiku hampir habis, saatnya pamit. PULANG>

Komentar